
Harga Batu Bara Kian Melonjak Berkat Impor China Cetak Rekor
Di sisi lain, produsen batu bara besar, Shenhua Energy, menangguhkan impor di pasar spot guna melindungi penjualan di pasar domestik dari tingginya stok di pelabuhan.
Selain itu, kebijakan Indonesia yang mulai menerapkan harga patokan pemerintah dalam transaksi internasional per 1 Maret 2025 juga berpotensi menekan impor batu bara China.
Analis Guosheng Securities mencatat bahwa harga patokan tersebut berkisar antara US$ 1,5 hingga US$ 14 lebih tinggi dibanding indeks ICI, tergantung pada jenis batu bara. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan biaya impor batu bara China dan mendorong pembeli untuk beralih ke batu bara domestik.
Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China memperkirakan bahwa impor batu bara sepanjang 2025 akan turun 1,9% menjadi 525 juta ton, lebih rendah dari rekor tertinggi pada 2024. Sementara itu, Guosheng Securities memproyeksikan impor batu bara termal turun lebih tajam, yaitu 4,9% menjadi 385 juta ton, akibat pelemahan yuan dan menyempitnya peluang arbitrase impor.
Di tengah ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat, Beijing juga telah memberlakukan tarif 15% untuk impor batu bara dari AS. Namun, pasokan dari AS hanya mencakup sebagian kecil impor China dan diperkirakan akan digantikan oleh pemasok lain.
Sementara itu, konsumsi batu bara domestik China tercatat naik 1,7% secara tahunan pada 2024, menurut data dari biro statistik setempat.
Di sisi lain, produsen batu bara besar, Shenhua Energy, menangguhkan impor di pasar spot guna melindungi penjualan di pasar domestik dari tingginya stok di pelabuhan.
Selain itu, kebijakan Indonesia yang mulai menerapkan harga patokan pemerintah dalam transaksi internasional per 1 Maret 2025 juga berpotensi menekan impor batu bara China.
Analis Guosheng Securities mencatat bahwa harga patokan tersebut berkisar antara US$ 1,5 hingga US$ 14 lebih tinggi dibanding indeks ICI, tergantung pada jenis batu bara. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan biaya impor batu bara China dan mendorong pembeli untuk beralih ke batu bara domestik.
Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China memperkirakan bahwa impor batu bara sepanjang 2025 akan turun 1,9% menjadi 525 juta ton, lebih rendah dari rekor tertinggi pada 2024. Sementara itu, Guosheng Securities memproyeksikan impor batu bara termal turun lebih tajam, yaitu 4,9% menjadi 385 juta ton, akibat pelemahan yuan dan menyempitnya peluang arbitrase impor.
Di tengah ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat, Beijing juga telah memberlakukan tarif 15% untuk impor batu bara dari AS. Namun, pasokan dari AS hanya mencakup sebagian kecil impor China dan diperkirakan akan digantikan oleh pemasok lain.
Sementara itu, konsumsi batu bara domestik China tercatat naik 1,7% secara tahunan pada 2024, menurut data dari biro statistik setempat.
sumber: investor.id