Indonesia Punya Lebih dari 100 Spot Paralayang, Siap Dikembangkan

Pelopor paralayang Indonesia yang juga anggota Asosiasi Penerbangan Tandem dan Paralayang Indonesia (APTIPI) Gendon Subandono mengatakan, Indonesia memiliki lebih dari 100 spot paralayang untuk semakin dikembangkan.

“Sampai akhir 2020, setidaknya ada lebih dari 100 spot istimewa untuk paralayang yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Baik di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Papua,” ungkapnya.

Pernyataan tersebut disampaikan olehnya dalam webinar Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) bertajuk “Membangkitkan Kembali Pariwisata Indonesia Melalui Wisata Petualangan” pada Kamis (14/1/2021).

Baca juga: 

Dari jumlah tersebut, menurut Gendon hanya ada 15 lokasi saja yang menjadi tulang punggung perkembangan wisata paralayang dengan enam lokasi berada di Bali dan dipegang oleh empat operator wisata paralayang.

“Di Puncak, Jawa Barat sendiri menjadi salah satu spot yang masif juga untuk perkembangan wisata. Sulawesi, di Manadao, dan di Sulawesi Tengah juga perkembangannya bagus,” tuturnya.

Ada juga lokasi wisata paralayang di Kemuning, Sidomukti, dan Gunung Banyak. Gendon mengatakan, Gunung Banyak di Jawa Timur menjadi lokasi wisata paralayang karena diawali dari Pekan Olahraga Nasional (PON) XV.

Lokasi lain yang bisa semakin dimajukan

Gendon menyatakan bahwa Sumatera Barat (Sumbar) memiliki cukup banyak spot paralayang untuk semakin dikembangkan.

Atlet paralayang yang tengah berlatih di Bukit Paralayang Watugupit, Bantul, Yogyakarta, Kamis (23/1/2020). Selain menjadi tempat wisata, Bukit Paralayang sebelumnya merupakan tempat berlatih atlet paralayang dari berbagai daerah.
 Atlet paralayang yang tengah berlatih di Bukit Paralayang Watugupit, Bantul, Yogyakarta, Kamis (23/1/2020). Selain menjadi tempat wisata, Bukit Paralayang sebelumnya merupakan tempat berlatih atlet paralayang dari berbagai daerah.

Meski spot paralayang yang ada tidak sebanyak di Gunung Banyak, Puncak, atau Bali, namun Sumbar dikatakan oleh Gendon memiliki potensi yang besar.

“Di Danau Toba punya tempat yang banyak dan sangat berpotensi untuk dikembangkan, termasuk di Sumbar ada di Danau Maninjau, Danau Singkarak, dan ada di beberapa tempat lain yang cukup jadi andalan terkait lokasi,” ujarnya.

Menurutnya, semakin dikembangkannya lokasi wisata paralayang, maka semakin maju lokasi tersebut dan dapat dijadikan sebagai destinasi wisata baru.

Baca juga: 

Sebab, lanjut Gendon, paralayang merupakan atraksi wisata yang menarik mata banyak pengunjung dan berbeda dengan wisata olahraga lainnya.

“Paralayang bisa jadi atraksi tambahan agar pengunjung di destinasi wisata bisa lebih banyak yang datang,” ucapnya.

Mulai gencar sejak 1995

Kegiatan paralayang semakin gencar dipromosikan sebagai salah satu wisata petualangan sejak 1995 meski belum secara masif diketahui masyarakat.

Meski begitu, Gendon mengatakan bahwa wisata petualangan tersebut mulai dikenal dan mengalami peningkatan peminat sejak 2005 hingga sekarang.

Menurutnya, meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan wisata paralayang merupakan hasil dari para pelaku paralayang yang selalu gencar mengembangkan lokasi penerbangan agar semakin banyak.

“Kegiatan kita berkembang secara hobi dan olahraga saja. Tapi mulai dari 2000-an, dari sisi prestasi ada lonjakan tajam karena masuk PON,” kata Gendon.

“Tahun 2000-2019 itu prestasi paralayang Indonesia cukup meningkat tajam. Dari sisi pariwisata, kegiatan wisata sudah mulai sejak 1995. Hanya memang jadi masif setelah mulai 2005-2019,” lanjutnya.

sumber: kompas.com

Author: Bang Ferry

GEOLOGIST LIKE COFFIE

Tinggalkan komentar