Gereja St. Mikhael adalah gereja Katolik yang terletak di kota Pangururan, ibukota Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara. Gereja ini dibangun dengan gaya arsitektur inkulturatif, yaitu menyerap unsur-unsur budaya lokal suku Batak Toba. Fasad dan bentuk bangunan gereja ini mirip dengan rumah adat tradisional Batak Toba, yang memiliki atap berbentuk perahu terbalik dan hiasan ukiran kayu khas. Gereja ini didirikan pada tahun 1997 dan merayakan pesta peraknya pada tahun 2022. Gereja ini juga memiliki altar yang didedikasikan untuk Santo Mikhael, pelindung paroki.

Gereja ini memiliki gaya arsitektur inkulturatif, yaitu menyesuaikan dengan budaya lokal suku Batak Toba. Gereja ini memiliki fasad dan bentuk bangunan yang mirip dengan rumah adat tradisional Batak Toba, yang memiliki atap berbentuk perahu terbalik dan hiasan ukiran kayu khas. Gereja ini memiliki ukiran Yesus dan Ekaristi di bagian depan, serta ukiran Santo Mikhael di bagian atas. Gereja ini menghadap ke Pusuk Buhit, gunung yang dianggap sebagai tempat asal orang Batak dan sumber berkah. Gereja ini memiliki ruangan di bagian bawah yang difungsikan sebagai Museum Pusaka Batak Toba.

Lokasi dan Cara Mencapai

lokasi dan cara mencapai gereja St. Mikhael di Samosir:

Gereja St. Mikhael terletak di Jl. Uskup Agung Soegiopranoto 1, Pardomuan I, Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara 22392. Gereja ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum dari kota Medan atau kota-kota lain di Sumatera Utara. Jika menggunakan kendaraan pribadi, rute yang dapat ditempuh adalah: Medan – Tebing Tinggi – Pematang Siantar – Parapat – Simanindo – Pangururan. Jika menggunakan angkutan umum, rute yang dapat ditempuh adalah: Medan – Parapat dengan bus atau travel, lalu Parapat – Pangururan dengan kapal feri atau speed boat

Harga Tiket dan Waktu Buka

Untuk berkunjung ke Gereja St. Mikhael tidak memungut biaya tiket masuk bagi pengunjung yang ingin melihat arsitektur dan museumnya. Gereja St. Mikhael buka setiap hari dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Gereja St. Mikhael juga mengadakan misa setiap hari Minggu pukul 09.00 WIB dan hari Rabu pukul 18.00 WIB.

Aktivitas

Aktivitas yang dapat dilakukan di gereja St. Mikhael di Samosir:

• Mengagumi arsitektur inkulturatif gereja yang menyerap unsur-unsur budaya Batak Toba, seperti atap perahu terbalik, ukiran kayu, dan arah menghadap Pusuk Buhit.
• Mengunjungi museum batak yang berada di bagian bawah gereja, yang menyimpan benda-benda kuno yang digunakan oleh nenek moyang suku Batak.
• Beribadah dan berdoa di dalam gereja, yang memiliki altar yang didedikasikan untuk Santo Mikhael, pelindung paroki.
• Bergabung dengan komunitas paroki yang aktif dan ramah, yang sering mengadakan kegiatan sosial dan rohani.

Fasilitas

Fasilitas yang tersedia di gereja St. Mikhael di Samosir:

• museum batak yang berada di bagian bawah gereja, yang menyimpan benda-benda kuno yang digunakan oleh nenek moyang suku Batak.
• tempat parkir yang luas dan aman untuk kendaraan pengunjung.
• ruang pertemuan dan ruang kelas untuk kegiatan sosial dan rohani paroki.
• toilet dan tempat wudhu yang bersih dan nyaman

Tips Saat Berkunjung

Tips saat berkunjung ke gereja St. Mikhael di Samosir berdasarkan hasil pencarian web:

• Datanglah pada hari Minggu atau Rabu jika ingin mengikuti misa bersama umat paroki.
• Jangan lupa untuk mengenakan pakaian yang sopan dan rapi saat memasuki gereja.
• Hormatilah adat istiadat dan budaya setempat, seperti tidak mengambil foto tanpa izin atau tidak membuat suara bising.
• Nikmatilah pemandangan danau Toba dan pebukitan yang indah dari balkon gereja.
• Kunjungilah museum batak yang berada di bagian bawah gereja untuk melihat koleksi benda-benda kuno yang bersejarah.