Bagi anda yang hobi melancong, ada wisata baru dekat Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah.
Yakni Safari See to Sky spot wisata baru di Baturraden yang menawarkan suasana di tengah hutan lereng Gunung Slamet.
Lokasinya cuma berjarak 5 kilometer dari lokawisata Baturraden atau satu jam dari Purwokerto.
Namun, sesampai lokasi rasa capai di perjalanan terbayar lunas dengan keindahan alam, pemandangan Gunung Slamet dan perkotaan Purwokerto.
Safari See to Sky berada di ketinggian 930 Mdpl.
Lokasinya berada di tengah hutan di jalan penghubung antara Baturraden, Banyumas menuju Serang, Kabupaten Purbalingga.
Menuju Safari See to Sky pengunjung harus melewati hutan lindung Gunung Slamet dengan jalan berkelok.
Meskipun berkelok tapi jalannya sudah beraspal halus yang nyaman dan dapat dilewati kendaraan roda 4.
Udaranya sejuk pemandangan kanan kiri sangat memanjakan mata.
Secara administratif Safari See To Sky berada di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Banyumas.
Namun untuk menuju ke wisata harus lewat Baturraden dan kawasan hutan Perhutani KPH Banyumas Timur.
Meski baru diresmikan pada Sabtu 5 Agustus 2023 sudah banyak pejabat yang mampir dan merasakan kesejukannya.
Di antaranya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Bupati Banyumas, Achmad Husein.
Yang ditawarkan di Safari See to Sky adalah udara sejuk dengan dikelilingi pepohonan hutan.
Suasana yang demikian juga menghadirkan dua cafe.
Cafe pertama adalah adalah Kafe G7 dan Safari Cafe & Resto.
Safari Cafe & Resto berada di dalam kompeks Safari See to Sky dengan panorama yang memikat.
Cafe 7G berada di seberang jalan Safari See to Sky adalah sebuah Cafe yang berada persis di antara rerimbunan pohon.
Pengunjung yang datang dipastikan bisa langsung menghirup oksigen yang dihasilkan pepohohan yang menjulang tinggi.
Pengunjung bisa melihat panorama Kota Purwokerto yang berjarak 20 kilometer dan Kota Cilacap yang berjarak 75 kilometer.
“Kalau cuaca baik dan tidak berkabut bisa melihat laut Cilacap,” ujar pengelola Safari See to Sky, Prayit, kepada TribunBanyumas.com, Sabtu (12/8/2023).
Adapun menu makanan yang ditawarkan ada menu makanan khas Banyumas dan menu lain sesuai permintaan pengunjung.
Kolaborasi Daerah Lain
Sementara itu, Direktur Utama PT Safari Hutama Alam Wisata, Guno Purtopo, selaku investor menjelaskan salah satu fokus pembangunan di Banyumas adalah pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ia mengataman paling penting sebetulnya adalah kolaborasi.
Pengembangan wisata tidak bisa sendiri, namun juga harus berbarengan atau kolaborasi dengan kabupaten lainnya.
Menurutnya potensi wisata Banyumas dan sekitarnya harus diangkat.
Selain wisata alam, Banyumas mempunyai kultur dan budaya yang khas, berbeda dengan Yogyakarta.
“Misalnya wisata di lereng Gunung Slamet, tidak hanya Banyumas.
Namun bisa dikolaborasikan dengan Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes.
Ini bisa dilakukan agar wisata bisa berkembang seperti di Jogja, Bali atau Bandung,” terangnya. (*)
Related
Sorry, no records were found. Please adjust your search criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.