Tambang Batu Bara Ombilin Bakal Dipromosikan Jadi Objek Wisata Sejarah di Sumbar

Sumatera Barat memiliki salah satu situs warisan dunia UNESCO yang mungkin belum banyak diketahui. Situs itu adalah tambang batu bara Ombilin di Kota Sawahlunto yang ada sejak abad 19.

Dinas Pariwisata Sumatera Barat pun melihat peninggalan sejarah itu bisa menjadi potensi wisata yang bisa dikembangkan. “Segmen wisata sejarah adalah segmen khusus yang mayoritas peminatnya adalah kalangan terpelajar serta berpenghasilan menengah ke atas. Mereka rata-rata lama tinggal di satu daerah. Ini potensi yang harus digarap,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial di Padang, Senin, 16 November 2020.

Jaringan kereta api di Sumbar itu berawal dari ditemukannya batu bara di Ombilin oleh WH De Grave pada 1871. Jalur kereta api itu dipergunakan untuk mengangkut batu bara dari Ombilin hingga pelabuhan Teluk Bayur di Kota Padang yang dulu bernama Emma Haven.

Tambang batu bara Ombilin pun dikenal sebagai tambang batu bara terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya yang berada di bawah tanah di Indonesia. Ada bagian lorong tambang yang bisa dikunjungi dengan bentuk yang masih sama seperti ratusan tahun lalu.

Kawasan tambang batu bara itu kini dikelola BUMN Bukit Asam. Di sana terdapat gedung Museum Gudang Ransum dan Museum Kereta Api Sawahlunto menyuguhkan informasi seputar cikal bakal dan sejarah perkembangan kota Sawahlunto.

Novrial mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat video klip tentang jaringan kereta api dan stasiun pendukung sepanjang jalur Sawahlunto hingga pelabuhan Teluk Bayur yang saat itu bernama Emma Haven.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Sumbar Hendri Agung Indrianto mengatakan video klip itu nantinya akan dijadikan salah satu materi promosi dan sosialisasi untuk memasarkan potensi pariwisata Sumbar.

sumber: tempo.co

Author: Bang Ferry

GEOLOGIST LIKE COFFIE

Leave a Comment