
Terkini Gempa Bumi Guncang Sultra Sabtu Pagi 12 April 2025,Kedalaman Dangkal
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada Sabtu pagi (12/4/2025), sekitar pukul 09.09 Wita.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini terjadi pada koordinat 4,06° Lintang Selatan dan 121,81° Bujur Timur.
Gempa bumi ini juga tercatat dengan kedalaman hanya 10 kilometer di bawah permukaan laut.
Meski belum diumumkan secara resmi kekuatan magnitudo-nya, namun kedalaman yang sangat dangkal menunjukkan potensi guncangan kuat di permukaan, terutama di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa.
Lokasi episentrum tercatat berada di daratan, sekitar 15 kilometer barat daya Kota Kolaka, dan masuk dalam kawasan administratif Kecamatan Wolo, salah satu wilayah padat penduduk di Kolaka bagian utara.
Kedalaman Dangkal, Dampak Permukaan Lebih Signifikan
Biasanya gempa bumi dengan kedalaman kurang dari 70 kilometer dikategorikan sebagai gempa dangkal.
Sering gempa dengan kedalaman ini menimbulkan dampak yang lebih signifikan dibanding gempa yang lebih dalam, meskipun memiliki magnitudo yang lebih kecil.
Karena semakin dangkal pusat gempa, maka energi yang dilepaskan akan lebih cepat sampai ke permukaan, menyebabkan guncangan lebih kuat di daerah sekitar episentrum.
Gempa dangkal seperti ini juga berpotensi merusak infrastruktur di sekitar titik pusat, terutama jika berada di zona pemukiman atau area dengan struktur bangunan yang tidak tahan gempa.
Belum Ada Laporan Kerusakan
BMKG masih memantau perkembangan aktivitas seismik di kawasan tersebut dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Wilayah Sulawesi Tenggara memang termasuk dalam zona aktif seismik, mengingat posisinya yang berada di antara tiga lempeng besar: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Aktivitas gempa di kawasan ini sebagian besar dipicu oleh subduksi lempeng dan sesar lokal yang aktif.
BMKG mengimbau warga untuk tidak mudah percaya pada informasi hoaks terkait potensi tsunami atau gempa susulan yang lebih besar tanpa konfirmasi dari lembaga resmi.(*)
sumber: tribungorontalo.com