Profile
Dame Ulos adalah merek lokal dari Silindung (Tarutung) yang berfokus pada pelestarian “Warisan Budaya Takbenda” yaitu “Ulos dan Mandar Tarutung”. Setiap ulos dan mandar dibuat dengan konsep “Revitalisasi” menggunakan pewarna alami dan melestarikan tradisi tenun tradisional (gedog) dengan mengikuti motif aslinya sehingga nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam kain tetap terjaga.
Saat ini, Dame Ulos bekerja sama dengan 150 pengrajin/penenun terbaik di Silindung dan daerah sekitarnya. Karya mereka dihargai dan diberi imbalan yang sesuai untuk membantu pengrajin menjalani kehidupan yang lebih baik dan mengelola sumber daya mereka secara berkelanjutan serta melanjutkan tradisi Batak.
Kerajinan Ulos sebagai simbol warisan yang tak lekang oleh waktu, nilainya meningkat dari masa ke masa.
Kreasi kerajinan tangan Dame Ulos berfungsi sebagai simbol warisan yang tak lekang oleh waktu, nilainya meningkat seiring berjalannya waktu. Menawarkan beragam produk mulai dari selendang, set sarung dan syal, ulos upacara, hingga kain untuk keperluan fashion, Dame Ulos melambangkan kualitas dan tradisi yang abadi.
Renny Manurung
Dikenal sebagai pendiri Dame Ulos, Renny Manurung mendirikan usaha ini didorong oleh keprihatinannya atas menurunnya minat dan rendahnya nilai jual ulos di Tarutung. Hal ini mendorongnya untuk kembali ke kampung halamannya dan berkonsentrasi untuk mengeksplorasi dan meningkatkan potensi warisan budaya ini.
Kreativitas Renny Manurung dalam mendesain ulos dan mandar berakar dari pengalaman menenunnya seumur hidup. Dengan bantuan Sandra Niessen, seorang antropolog Belanda yang penelitiannya tertuang dalam bukunya “Legacy in Cloth,” Dame Ulos memulai gerakan “revitalisasi” untuk menghidupkan kembali desain ulos leluhur yang telah berhenti produksi selama beberapa dekade. Komitmen dan konsistensi mereka dalam menggunakan bahan baku lokal, pewarna alami, dan teknik tradisional membuka jalan bagi Dame Ulos untuk memasuki pasar internasional, termasuk Eropa. Selain melestarikan warisan budaya, Dame Ulos mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan yang penting, termasuk kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan. Upaya ini menghasilkan banyak penghargaan bagi Dame Ulos, termasuk pengakuan dari Yayasan AGAATI sebagai “Pemenang kategori Tenun Tangan” dari 250 pengrajin di seluruh dunia dari 50 negara, yang berkantor pusat di New York, AS, pada tahun 2022.
Map
Sorry, no records were found. Please adjust your search criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.