5 Jenis Metode Tanam Hidroponik

Sebelum berkembang seperti sekarang, teknik hidroponik telah diperkenalkan oleh ahli fisiologi tanaman, William Frederick Gericke pada 1936, seperti dikutip dari situs web Epic Gardening. Peneliti dari University of California itu menemukan, bahwa tanaman bisa tumbuh dalam larutan dan air, selain tanah. Mulanya, penemuan Gericke masih diragukan

Hidroponik telah menjadi tren menanam hemat tempat dan perawatannya cenderung mudah. Metode hidroponik memberi akar akses langsung ke air, oksigen, dan nutrisi yang dibutuhkannya untuk tumbuh dan bertahan hidup.

Jenis sistem hidroponik

1. Hidroponik kultur agregat

Teknik hidroponik ini menggunakan media pasir, kerikil, sekam padi, arang dan bahan-bahan yang sudah steril.

2. Hidroponik kultur air

Hidroponik kultur air menggunakan larutan hara mikro dan makro di media tanam. Larutan akan ditaruh di bagian dasar medium tanam. Tujuannya, supaya akar tanaman bisa menyerap dan menyentuh larutan yang kaya nutrisi itu

3. Hidroponik nutrient film

Teknik hidroponik satu ini diterapkan di selokan yang sempit dan panjang. Medium tanamnya terbuat dari lempengan logam tipis dan antkarat. Air selokan diberi nutrisi buatan untuk diserap tanaman. Lama-kelamaan akan muncul lapisan tipis di sekitar akar tanaman. Lapisan tipis itu berfungsi sebagai makanan untuk tanaman hidroponik.

4. Hidroponik pasang surut

Mengutip Hydropros, hidroponik pasang surut teknik membanjiri tanaman dengan nutrisi dalam satu siklus. Sebagian penanam menyukai metode ini karena tidak perlu terus-menerus memberi nutrisi untuk tanaman.

5. Aeroponik

Aeroponik merupakan sistem hidroponik yang paling berteknologi tinggi dan efektif untuk membesarkan tanaman. Dalam sistem aeroponik, tanaman dan akarnya akan terus mengalami suspensi udara.

Adapun penggunaan tempat penyimpanan pompa udara untuk menyemprotkan oksigen ke akar tanaman. Itu memungkinkan akar untuk terus mendapatkan nutrisi dan oksigen. Pertumbuhan tanaman bisa lebih cepat besar dan sehat.

sumber: tempo.co