Profile
Festival Sastra tahun ini mengusung kemasan yang modern, beragam, dan menarik agar kecintaan pada dunia sastra semakin besar.
Adapun festival sastra yang bertajuk Mulih kali ini digelar di lokasi antara lain:
- Regol Barat Kepatihan Jalan Malioboro, kawasan pusat pedagang kaki lima (PKL) Teras Malioboro
- Radio Widoro, Gramedia Sudirman, Pasar Beringharjo, Taman Pintar dan Pasar Buku Shopping Yogyakarta.
Pelaksanaan festival :
6 November 2022 di Regol Barat Kepatihan Malioboro, pengunjung dihibur aksi Panggung Sastra. Dalam acara yang tak dipungut bayaran itu, pengunjung diajak menikmati sastra hari ini dari puisi, art performance hingga musik. Misalnya drama musikal Ki Pamong, sinden Silir Wangi, pegiat teater Seteng Sadja, musisi folk Iksan Skuter dan band FSTVLST.
7 November, pada siang hari disuguhkan Pameran dan Bincang Sastra dengan tajuk Sastra Jawa Hari Ini di Gramedia Sudirman Yogyakarta. Acara yang melibatkan Museum Sono Budoyo itu menghadirkan manuskrip sastra Jawa sebagai salah satu kekayaan sastra Yogyakarta.
Lewat khasanah literasi tradisi, manuskrip dan artefak sastra Jawa disandingkan dengan ragam karya sastra modern untuk membangun apresiasi sastra lintas makna-lintas historis. Pada malam harinya, digelar Angkringan Puisi dengan tajuk Sejarah Sastra Malioboro dan PSK di area trotoar Jogja Library Center.
Angkringan Puisi ini mengulas puisi diantaranya karya Joko Pinurbo oleh para pelaku dan komunitas sastra serta dihibur pertunjukan musisi jalanan Malioboro.
Selain itu, perhelatan dalam festival sastra kali ini akan diisi Sastra Anak di Taman Pintar, Sastrastri di Pasar Beringharjo dan Sastra Liyan di Pasar Buku Shooping.Yang tak kalah menarik, ada pula Radio Sastra.
Jadi selama Festival Sastra Yogyakarta 2022 berlangsung, perangkat speaker informasi publik di sepanjang Jalan Malioboro akan diaktivasi untuk menyiarkan audio pembacaan karya sastra pendek, baik puisi, geguritan, macapat dan cerkak sehingga secara auditif pengunjung Malioboro akan mengalami peristiwa sastra melalui Radio Sastra itu.
Pembaca karya sastra dalam Radio Sastra itu antara lain sastrawan Landung Simatupang, Rendra Bagus Pamungkas, Seteng Sadja, Sekar Sari, Ni Made Purnamasari dan pembacaan dari Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti.
Dengan tema Mulih, festival ini bertujuan untuk mulih, pulang, kembali memberikan ruang temu bagi letupan letupan individu sastra tersebut, serta menjalin keragaman sastra, baik sastra Jawa ataupun Indonesia yang tersebar, tumbuh dan membesar di kota ini.
Dari Festival Sastra, ada sebuah cita-cita besar agar Yogyakarta bisa mulih atau kembali sebagai ibukota sastra di Indonesia.
Map
Sorry, no records were found. Please adjust your search criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.