Blog

Hujan dan Tanah Longsor di Tapanuli Utara, Satu Keluarga Tewas Dalam Mobil

Pada Sabtu sore, tanggal 3 Februari 2024, terjadi insiden tebing longsor di sekitar Jalan Nasional Tarutung-Sibolga, Sumatera Utara. Insiden ini menewaskan satu keluarga yang sedang melintas dengan mobil. Saat hujan lebat, mobil yang berisi sepasang suami istri dan seorang balita tertimpa material tebing dan ikut terbawa pergerakan longsor.

Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Utara, Septian Yudiansyah, mengatakan bahwa mobil korban sempat berhenti karena macet akibat tanah longsor beberapa meter di depannya. “Di sepanjang jalan nasional itu semalam ada total lima titik longsor. Korban ini sedang berhenti karena macet, dan di depannya terjadi longsor. Tiba-tiba tebing di sisi jalan tempat mobil korban berhenti juga longsor,” ujar Septian dalam keterangan tertulis pada Ahad, tanggal 4 Februari 2024.

Insiden tanah longsor tersebut tidak hanya menewaskan satu keluarga, tetapi juga mengakibatkan enam orang luka berat yang dirujuk ke Rumah Sakit Sibolga. Selain itu, tujuh orang mengalami luka ringan dan dirawat di Puskesmas Parsikaman. Beberapa kendaraan juga terdampak longsor, termasuk lima unit minibus, satu unit truk fuso ekspedisi, dan satu unit sepeda motor. Satu unit rumah juga rusak berat tertimbun material longsor.

Tim gabungan telah turun ke lapangan untuk mengevakuasi korban tanah longsor tersebut. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara juga menurunkan satu unit eskavator guna membersihkan material longsor sejak Rabu malam. “Hari ini kami akan melanjutkan upaya pencarian korban lagi karena menurut beberapa saksi ada motor-motor lain yang juga terkena longsoran semalam,” kata Septian.

Meskipun mobilitas di Jalan Nasional Tarutung-Sibolga yang merupakan jalur lintas perbatasan Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara sudah bisa dilalui kembali dengan sistem buka tutup sejak dini hari, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati saat berpergian di musim penghujan.

Hujan deras yang sering terjadi dalam periode yang lebih dari satu jam dapat mengurangi jarak pandang menjadi kurang dari 100 meter. Dalam kondisi hujan ekstrem, pengendara mobil dan sepeda motor diimbau untuk mencari lokasi yang aman dan menepi sejenak. Selain itu, mereka juga harus menghindari lereng tebing yang berpotensi longsor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini untuk wilayah Sumatra Utara pada periode 4-5 Februari 2024. Peringatan tersebut terkait peluang terjadinya hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan badai petir di wilayah lereng barat dan pantai barat Sumatra Utara. Hal ini dapat menyebabkan banjir dan longsor.

Author: greengorga

Leave a Reply