Aroma Parfum Bisa Berbeda pada Setiap Orang, Ini 4 Sebabnya
Pernahkah kamu merasa aroma parfum yang digunakan pada tubuh sendiri berbeda dengan orang lain?
Ternyata, hal ini berkaitan dengan skin chemistry yang berbeda-beda pada setiap orang, sehingga jenis parfum yang sama sekalipun bisa menghasilkan aroma yang berbeda di kulit orang yang berbeda.
Menurut Edukator Parfum dari Klei Studio Academy, Divanda Gitadesiani, skin chemistry adalah molekul dalam kulit yang akan bereaksi terhadap aroma dari parfum.
Ternyata, skin chemistry yang dimiliki setiap orang tergantung dari kondisi kulit dan gaya hidupnya.
“Hal tersebut mempengaruhi bagaimana aroma keluar dan tercium oleh hidung,” ujar Divanda dalam sebuah talkshow Scent of Indonesia di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (01/11/2024).
Berikut penjelasan lebih lanjut mengapa skin chemistry setiap orang bisa berbeda-beda, menurut Divanda.
Alasan aroma parfum sama bisa berbeda pada orang berbeda
1. PH Kulit
Ia menjelaskan, middle notes adalah aroma inti dari sebuah parfum. Lapisan ini bisa terpengaruh oleh pH kulit.
Jika pH kulit normal, aroma akan keluar dengan maksimal dan sesuai dengan karakteristik aslinya.
Namun, jika pH kulit terlalu asam, aroma akan menjadi lebih kecut. Sedangkan kulit yang terlalu basa akan menghasilkan aroma yang samar-samar.
2. Jenis kulit
Base notes adalah lapisan aroma terakhir dari sebuah parfum, yang bisa dipengaruhi oleh jenis kulit.
Apabila kita memiliki kulit yang secara alami lebih berminyak, maka aroma parfum akan tahan lama.
Sedangkan pada kulit yang kering, aroma tidak akan tahan terlalu lama karena langsung menguap.
“Kalau kulit kita kering, lebih baik pakai body lotion sebelum pakai parfum untuk melembabkan kulit,” jelas Divanda.
3. Suhu tubuh
Suhu tubuh dapat mempengaruhi lapisan aroma pertama dari sebuah parfum, atau yang disebut sebagai top notes.
“Top notes biasanya berupa aroma yang fresh, citrusy, aromatik, dan green,” katanya Divanda.
Dalam kondisi suhu tubuh yang panas, aroma green dalam top notes akan lebih mencolok. Sedangkan dalam suhu tubuh normal, aroma sitrus akan lebih tercium dibanding aroma lainnya.
“Suhu tubuh laki-laki biasanya lebih panas, itulah mengapa parfum maskulin lebih strong, sedangkan parfum cewek lebih soft,” ucapnya.
4. Diet
Tak disangka, ternyata pola makan juga dapat mempengaruhi bagaimana kita mencium aroma dari parfum.
“Karena aroma menyerap ke dalam kulit, kulit bekerja seperti mesin yang akan boost aroma parfum untuk keluar,” jelas Divanda.
Menurutnya, jika kita sering mengkonsumsi makanan tertentu, maka aroma yang dikeluarkan akan berbeda.
“Kalau suka makan cabai-cabai-an atau pedas, santan, kelapa, itu akan meng-boost aroma tertentu,” tutupnya.
sumber: kompas.com