Balap Bakiak, Olahraga Tradisional Pengasah Kerja Sama Tim dan Ketangkasan

Bakiak merupakan salah satu permainan tradisional yang biasa dilombakan saat peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus.

Dilansir dari Kompilasi Permainan Rakyat: Menggali Nilai-nilai Budaya pada Khazanah Folklor Indonesia karya Rusyad, bakiak adalah permainan tradisional anak-anak di Sumatera Barat.

“Anak-anak dari Sumatera Barat yang dilahirkan hingga pertengahan tahun 1970-an, sering dan biasa memainkan bakiak atau terompah panjang ini,” tulis Rusyad.

Bakiak berbentuk panjang ini kerap dijuluki terompa galuak di Sumatera Barat. Bakiak umumnya terbuat dari kayu bertali karet.

Sepasang bakiak minimal memiliki tiga pasang sandal atau dimainkan tiga anak.

 

Sejarah bakiak

Permainan tradisional terompah panjang atau balap bakiak yang menjadi salah satu lomba dalam Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) di Kompleks Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, dari tanggal 7 sampai 13 Oktober 2019.

Permainan tradisional terompah panjang atau balap bakiak yang menjadi salah satu lomba dalam Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) di Kompleks Istora Gelora Bung Karno, Jakarta

 

Menurut Rusyad, tidak diketahui pasti kapan permainan bakiak muncul pertama kali.

Namun, sejak tahun 1970-an, permainan ini mulai populer di Sumatera Barat.

Selain itu, sandal bakiak sendiri juga mucul di area Jawa dengan nama bangkiak. Sandal dari kayu dan bekas ban tersebut populer karena harganya yang murah.

 

Kemunculan alas kaki bernama bakiak di Indonesia diperkirakan terinspirasi dari Jepang.

Orang-orang Jepang diketahui sudah lama menggunakan alas kaki dari kayu.

Cara memainkan balap bakiak

Tiga permainan tradisional Indonesia, yaitu tarik tambang, lomba bakiak dan lomba lari dengan batok kelapa menghiasi acara Festival Crossborder Sota 2019, Papua, Sabtu (15/6/2019).

Tiga permainan tradisional Indonesia, yaitu tarik tambang, lomba bakiak dan lomba lari dengan batok kelapa menghiasi acara Festival Crossborder Sota 2019, Papua

 

Dilansir dari Olahraga Tradisional Indonesia karya Khamdani, olahraga tradisional ini dilakukan secara beregu.

Setiap regu biasanya terdiri dari tiga orang. Ketiganya menggunakan sepasang bakiak dan berlomba di lintasan yang sudah ditentukan.

Diperlukan kerja sama tim dan ketangkasan agar sebuah kelompok dapat berjalan dengan cepat dan tak terjatuh.

Kelompok yang pertama kali tiba di ujung lintasan merupakan pemenang dari perlombaan tersebut.

 

sumber: kompas.com

Author: Gerai Kendhil

Tinggalkan komentar