ESTIMASI BIAYA HAULING BATUBARA DENGAN KERETA API (KA) BARANG
Estimasi biaya hauling batubara dengan kerete api (KA) adalah salah opsi pilihan moda transportasi darat selain dengan trucking.
Cycle time dari hauling batubara dengan KA yaitu loading station atau train loading station (TLS) menuju unloading station dengan dengan fasilitas rotary car dumper (RCD).
KA ini terdiri dari lokomotif yang menarik gerbong, dalam studi kasus yang akan dibahas dalam training ini bahwa KA ini dalam setiap kali lintasan terdiri dari 2 lokomotif (CC 206) yang akan menarik sekitar 50 gerbong (open type) dengan tonase setiap gerbong sekitar 52 MT.
KA yang menarik banyak gerbong yang berbentuk rangkaian yang panjang dikenal juga dengan istilah KA Babaranjang (kereta api batubara rangkaian panjang).
Estimasi biaya hauling (Rp./MT atau Rp./Km/MT) dapat dihitung setelah diketahui nilai unit cost (Rp./Jam). Nilai atau besaran unit cost ditentukan oleh penjumlahan antara owning cost dan operational cost, parameter dari owning cost antara lain capital refund factor (CRF), years of utility life (YOUL), nilai depresiasi, premi asuransi dan nilai JEA dalam satu tahun.
Selanjutnya parameter dari operating cost diantaranya HSD & lubricant consumption, biaya operating & maintenance (O/M) per tahun, crew wage.
- Spesifikasi teknis kereta api (KA)
- Train loading station (TLS), rotary car dumper (RCD), apron feeder
- Cycle time (CT) KA & jam efektif alat (JEA)
- Kapasitas hauling KA (MT/Jam)
- Parameter owning cost (CRF, YOUL, depresiasi, asuransi & JEA)
- Parameter operation cost (seperti : HSD & lubricant consumption, O/M & operator wage)
- Unit cost (Rp./Jam) & unit price (Rp./MT, Rp./Km/MT)
- Ability to pay (ATP) & willingness to pay (WTP)
- Nilai BEP untuk investasi KA include procurement & construction of railroad
- Penentuan nilai Safety factor (SF) deposit batubara
- Jumlah minimum deposit batubara yang akan di-hauling