Kuliner Khas Kutai Kartanegara, Mulai dari Sate Payau hingga Gence Ruan

11 Dec 2022 1 min read No comments Kuliner
Featured image

Kutai Kartanegara atau Kukar adalah salah satu nama kabupaten di Kalimatan Timur. Layaknya kota-kota lain di Indonesia, Kutai Kartanegara juga menyimpan sederet makanan khas yang patut dikonsumsi karena rasanya yang lezat, unik, dan kaya rempah. Cita rasa kuliner Kutai Kartanegara merupakan perpaduan antara suku asli, yaitu Kutai dan Dayak dengan suku pendatang.

Beragam kuliner menggoyah lidah tersedia di Kutai Kartanegara, mulai dari makanan ringan hingga berat. Bahan-bahan yang digunakan bervariasi, mulai dari olahan ikan, daging, sayur, dan makanan laut lainnya. Berikut adalah lima kuliner khas Kutai Kartanegara:

Kuliner Khas Kutai Kartanegara

1. Gence Ruan

Kuliner berikutnya yang patut dicoba ketika berada di Kutai Kartangeara adalah gance ruan. Makanan yang satu ini berbahan dasar ikan gabus yang disajikan bersama siraman sambal goreng khas Kutai. Siraman sambal diberikan ketika ikan sedang dibakar hingga matang. Uniknya, sambal gence ruang memiliki tekstur lebih kasar sehingga rasa pedasnya lebih menggigit.

2. Nasi Bakepor

Nasi bakepor adalah kuliner khas Kutai Kartanegara yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Kutai. Nasi bakepor kerap disebut sebagai nasi liwet-nya orang Kalimantan. Bahan dasar makanan ini adalah beras yang dicampur bersama minyak sayur, rempah-rempah, dan potongan ikan.

 

3. Pulut Nasi

Pulut nasi kerap dikonsumsi untuk sarapan pagi karens mengenyangkan walaupun ukurannya uang moni. Pulut nasi memiliki tekstur lunak dangurih yang berisi sayuran pedas dengan siraman sambal kacang. Tak mengherankan, pulut nasi mempunyai rasa beragam, mulai dari manis, pedas, hingga hurih. Pulut nasi disajikan menggunakan daun pisang dan dirapatkan menggunakan batang lidi di bagian tengah.

4. Sate Payau

Sate payau adalah makanan khas Kutai Kartanegara yang memiliki rasa manis, gurih dan lembut teksturnya. Bahan utama sate payau adalah daging hewan buruan berupa payau (rusa). Makanan ini terbilang langka karena sedikit yang menjajakan sate payau. Meskipun demikina, sate payau dapat dinikmati ketika pelaksanaan terdapat festival atau acara adat yang diselenggarakan.

 

 

sumber: tempo.co

Author: Gabs Art

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *