Culture & Art

Menelusuri Jejak Tradisi Gerabah Lombok di Desa Banyumulek, Awal Mula dari Karya Rupa yang Mendunia

Siapa bilang Lombok hanya tentang pantai dan gili?

Lombok juga menyimpan pesona budaya yang tak kalah menarik. Sebagai referensi baru untuk wisata di Lombok, Kawan bisa mengunjungi sebuah desa yang kaya akan warisan budaya, yaitu Desa Banyumulek.

Di sini, bukan hanya keindahan alam yang memanjakan mata, tetapi juga kearifan lokal dalam bentuk kerajinan gerabah yang telah ada sejak puluhan tahun lalu. Penasaran seperti apa pesonanya? Yuk, kita simak lebih lanjut!

Mengenal Desa Banyumulek

Desa Banyumulek terletak di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Desa ini merupakan salah satu sentra industri kerajinan gerabah terbesar di Pulau Lombok.

Sejak tahun 1990-an, sebagian besar penduduk desa, sekitar 80%, bergelut dalam pembuatan gerabah. Beragam produk kerajinan seperti vas, kap lampu, hingga hiasan dinding dibuat dengan penuh ketelitian oleh para pengrajin lokal, menggunakan teknik tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.

recommended by

Dengan luas sekitar 42 hektare dan penduduk lebih dari 8.000 jiwa, Desa Banyumulek tidak hanya menawarkan produk gerabah yang unik, tetapi juga pengalaman wisata yang edukatif dan menarik. Kawan GNFI bisa melihat langsung proses pembuatan gerabah dan ikut serta dalam pembuatannya!





Daya Tarik Desa Banyumulek

Desa Banyumulek terkenal karena produk kerajinan gerabahnya yang sudah melanglang buana hingga ke mancanegara. Mulai dari vas bunga, gentong, kap lampu, hingga hiasan dinding, semua dibuat dengan teknik tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Salah satu produk khas Banyumulek yang terkenal adalah Kendhil Maling, yaitu gerabah unik dengan lubang di bagian bawah untuk mengisi air. Filosofi dari kendil ini terinspirasi dari cara maling masuk rumah lewat jalur tak biasa, seperti jendela atau atap. Menarik, bukan?





Tradisi Gerabah Leluhur Turun Temurun

Kerajinan gerabah di Desa Banyumulek dibuat dengan cara tradisional menggunakan bahan baku lokal, yaitu tanah liat yang diambil langsung dari wilayah sekitar desa. 

Untuk pewarnaan, para pengrajin masih banyak yang menggunakan bahan alami, seperti biji asam yang melalui proses pemasakan sebelum diaplikasikan. Meski sekarang ada pewarna buatan yang mulai digunakan, metode pewarnaan tradisional tetap menjadi ciri khas yang dipertahankan untuk menjaga keaslian produk.

Tidak hanya bisa melihat hasil akhir kerajinan yang indah, Kawan GNFI juga bisa ikut serta dalam proses pembuatan gerabah di desa ini. Para pengrajin dengan senang hati membimbing pengunjung mencoba membuat gerabah mereka sendiri. 

Yang unik, para pengrajin Banyumulek tidak menggunakan alat modern. Semua dilakukan secara manual, dengan ketelitian dan rasa seni yang tinggi. Pengalaman belajar ini sangat seru dan memberikan wawasan baru tentang keahlian masyarakat lokal yang luar biasa.

Jangan Lupa Menonton Pembakaran Gerabah!

Jika Kawan GNFI ingin melihat proses pembakaran gerabah secara langsung, waktu terbaik untuk berkunjung adalah sekitar pukul 10 pagi.

Proses pembakaran biasanya dimulai pukul 11 dan berlangsung hingga selesai. Melihat bagaimana tanah liat sederhana berubah menjadi kerajinan cantik melalui proses pembakaran ini sungguh menjadi pengalaman yang tak terlupakan!

Setelah puas belajar dan melihat proses pembuatan gerabah, Kawan GNFI tentu bisa membawa pulang hasil seni dari Desa Banyumulek. Produk gerabah dari desa ini memiliki harga yang bervariasi, tergantung pada ukuran, motif, dan tingkat kesulitan pembuatannya.

Karya seni ini juga bisa menjadi oleh-oleh yang bernilai tinggi, baik sebagai dekorasi rumah maupun kenang-kenangan dari perjalanan Kawan di Lombok.

Akses Menuju Desa Banyumulek

Untuk Kawan yang berencana mengunjungi Desa Banyumulek, perjalanan dari Kota Mataram hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit menggunakan kendaraan. Kawan GNFI bisa menggunakan peta atau menyewa mobil untuk memudahkan perjalanan.

Tidak ada biaya retribusi yang perlu dibayarkan untuk masuk ke Desa Banyumulek, jadi Kawan bisa bebas menjelajahi desa ini.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah antara pukul 08.00 hingga 16.00 WITA, karena pada jam-jam tersebut, banyak pengrajin yang masih beraktivitas.

Mengunjungi Desa Banyumulek bukan hanya memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan seni kerajinan gerabah, tetapi juga memperkaya pengetahuan tentang warisan budaya lokal.

Desa ini menawarkan pengalaman yang unik dan autentik bagi Kawan GNFI yang ingin merasakan sisi lain dari Lombok.

Jadi, jangan ragu untuk memasukkan Desa Banyumulek ke daftar wisata di Lombok selanjutnya ya!

sumber: googd

Author: Ferry Nababan

Leave a Reply