Keunikan Sambal di Berbagai Daerah Nusantara

Sambal biasanya dihidangkan untuk menambah kesedapan sajian makanan. Di setiap daerah sambal memakai bahan baku yang sama, cabai. Tapi, tak semua sambal kuliner Nusantara memiliki rasa yang sama. Kesedapan yang bercampur dalam rasa pedas berlainan. Ini mencirikan kekhasan kuliner daerah tertentu di Indonesia.

Berikut lima sambal khas Nusantara:

  • Sambal dabu-dabu

Sambal khas Manado, Sulawesi Utara ini memakai cabai rawit, bawang merah, kemangi, tomat, jeruk nipis, garam. Sajian sambal ini irisan seluruh bahan yang dipakai. Tak ada proses melumatkan atau menumbuk ketika membuat sambal dabu-dabu. Keseluruhan irisan bahan, disiram minyak panas. Sambal dabu-dabu biasanya untuk melengkapi hidangan laut.

  • Sambal ijo

Kalau berkunjung ke rumah makan khas Padang, sambal ijo sudah pasti ada untuk melengkapi semua hidangan makanan. Sambal ini memadukan cabai hijau, tomat hijau, bawang merah, bawang putih. Memang sambal ijo di semua rumah makan Padang rasanya tak selalu sama, tergantung racikan sang juru masak. Tapi yang pasti sambal ijo selalu ada, walaupun berbagai menu makanan lainnya sudah hampir habis.

  • Sambal andaliman

Sambal andaliman khas Sumatera Utara biasanya disajikan untuk menambah kesedapan bersantap ikan mas bakar. Bahan baku sambal ini selain cabai rawit dan bawang merah, sudah tentu andaliman.

  • Sambal pecak

Kekhasan sambal pecak karena sajiannya yang basah cenderung seperti berkuah. Sambal ini dimasak agak berminyak, biasanya untuk melengkapi masakan ikan khas Betawi atau Sunda.

  • Sambal matah

Kuliner khas Bali sambal matah dalam prosesnya tidak ditumbuk, tapi mengiris seluruh bahannya. Biasanya sambal matah ini disajikan dengan sate lilit atau ayam bakar. Kekhasan sambal ini bukan hanya rasanya, tapi aromanya, karena memadukan serai dan daun jeruk purut. Keseluruhan irisan sambal ini disiram dengan minyak kelapa yang panas.

 

sumber: tempo.co

Author: Gerai Kendhil

Tinggalkan komentar