PENGAMATAN Drosophila melanogaster NORMAL DAN MUTAN
Menurut Neil. A. Cambell dan Jane. B. Reece (2008), genetika merupakan ilmu sains yang mempelajari mengenai pewarisan sifat dari induk ke keturunannya dengan variasi yang diturunkan.
Genetika adalah ilmu sains yang mempelajari mengenai pewarisan karakteristik dan sifat genetik dari induk kepada keturunannya dengan pola dan variasi tertentu. Karakteristik keturunan diwariskan
melalui proses reproduksi pada suatu organisme. Proses perkawinan kemungkinan bisa enghasilkan anakan normal dan anakan hasil mutasi. Pengamatan Drosophila melanogaster dilakukan untuk mengetahui perbedaan karakteristik antara Drosophila melanogaster normal dan mutan. Drosophila melanogaster digunakan sebagai objek penelitian, karena memiliki banyak jenis mutan, mudah dipelihara, mudah didapatkan, jumlah kromosom yang tidak banyak, dan karakteristik setiap mutan yang mudah diidentifikasi atau dibedakan (Novel. 2010: 3).
Alasan mengapa Drosophila melanogaster digunakan sebagai organisme model pada praktikum kali ini karena Drosophila melanogaster mudah ditemukan karena hidupnya kosmopolitan, murah dan mudah dipelihara di laboratorium, memiliki siklus hidup yang singkat, memiliki jumlah romosom yang sedikit (tiga pasang autosom dan satu pasang gonosom), fenotipe jantan dan betina dapat dibedakan, memiliki banyak mutan, fenotipe normal dan mutan dapat dibedakan, memiliki kromosom raksasa yang terdapat pada kelenjar ludahnya, dan pada Drosophila melanogaster jantan jarang terjadinya pindah silang ( Jones and Rickards, 1991).
Drosophila melanogaster atau lalat buah merupakan organisme yang mampu menghasilkan banyak jenis mutasi, yang berhubungan dengan perubahan pada genotip yang menjadi faktor yang mempengaruhi kondisi hasil fenotip. Variasi mutasi yang dihasilkan bisa dalam bentuk erbedaan pada bentuk dan warna mata, bentuk sayap, dan warna tubuh (Taufik, dkk. 2020: 1). Ciri-ciri yang membedakan Drosophila melanogaster dengan yang lainnya adalah, ukurannya kecil yaitu sekitar 2-4mm, ukuran Drosophila melanogaster jantan yang lebih kecil dibanding dengan Drosophila melanogaster betina, memiliki warna tubuh coklat keabu-abuan. Drosophila melanogaster dapat mengepakkan sayapnya sekitar 220/detik (Perveen 2018: 6). Selain itu, Drosophila melanogaster memiliki warna mata merah kebataan, ukuran sayap melebihi panjang tubuh, dan tubuhnya dilapisi oleh rambut-rambut halus yang disebut bristle (Markow & O’Grady. 2006: 67-78).
Karakteristik yang dapat ditemukan pada Drosophila melanogaster wild type (normal) antara lain adalah memiliki bristle yang merupakan rambut-rambut halus yang terdapat di ujung posterior dari mesothorax dan mempunyai fungsi sebagai sensor mekanik; memiliki altere yang merupakan sayap tereduksi yang terdapat pada metathorax. Fungsi dari haltere adalah untuk menjaga keseimbangan saat terbang dan juga digunakan sebagai kunci identifikasi spesies; Memiliki sex comb yang merupakan rambut halus pada segmen tarsal pertama bagian anterior-ventral yang sudah dimodifikasi. Fungsi dari sex comb adalah sebagai alat pengikat kaki ke abdomen betina saat kopulasi dan juga berfungsi sebagai penentu seks; Memiliki sayap yang lurus dan ukuran sayap yang lebih panjang dari panjang tubuh (Wahyuni, 2013); memiliki mata yang berwarna merah (Campbell, 2002); memiliki warna tubuh coklat keabu-abuan dan berukuran kecil; memiliki mata majemuk yang berbentuk bulat agak elips dan mata oceli yang terdapat di bagian atas kepala (Ashburner, 1989); memiliki 3 segmen pada tubuhnya yaitu kepala, thorax, dan abdomen; memiliki sayap transparan dengan jumlah satu pasang (Miller, 2000).
Perbedaan pada Drosophila melanogaster jantan dan betina antara lain adalah ukuran tubuh lalat buah betina yang lebih besar dibandingkan ukuran tubuh lalat buah jantan; tubuh lalat buah jantan memiliki ujung abdomen yang gelap karena berfusi, sedangkan lalat buah betina tidak; lalat buah jantan memiliki sisir kelamin, sedangkan lalat buah betina tidak (Seregeg, 2005); lalat buah jantan memiliki ujung abdomen posterior yang tumpul, sedangkan lalat buah betina memiliki ujung abdomen posterior yang lancip.
Mutasi adalah perubahan yang terjadi karena urutan DNA berubah atau tidak normal saat ereplikasi, sehingga menghasilkan urutan DNA yang baru (Widodo, dkk. 2003). Mutasi adalah keadaan dimana materi genetik suatu sel mengalami perubahan dan menghasilkan variasi (Campbell 2002). jenis mutasi yang dapat ditemukan pada Drosophila melanogaster dapat ditemukan pada warna tubuh, warna dan bentuk mata, dan bentuk sayap. Jenis mutasi pada warna tubuh Drosophila melanogaster adalah yellow, black, dan ebony yaitu warna tubuh yang cenderung lebih gelap dari warna tubuh normal (S. Chyb & N. Gompel. 2013: 72; 166). Jenis mutasi pada warna mata Drosophila melanogaster adalah white, scarlet, sepia, claret, dan clot. Jenis mutasi pada bentuk mata Drosophila melanogaster adalah eye-missing. Jenis mutasi pada sayap Drosophila melanogaster adalah cut wings, miniature, dumpy, vestigial, curly, taxi (Russel, 1994).
Penulisan notasi pada Drosophila melanogaster wild type/normal dan mutan memiliki erbedaan.
Urutan penulisan notasi, yaitu yang pertama jenis seks, kedua keadaan mata, ketiga keadaan sayap, dan keempat warna tubuh. Untuk ketentuan penulisan notasinya yaitu nama sifat dan simbol dicetak miring; Notasi penulisan jenis normal/wild type dinyatakan dengan simbol (++) dengan sifat mutasi apapun atau dengan (++) saja, sedangkan notasi penulisan jenis mutan dinyatakan sesuai dengan sifat mutasi yang dibawanya; Sifat mutasi dominan dinyatakan dengan menggunakan huruf kapital (misalnya mata Barr dinyatakan dengan B), sedangkan sifat mutasi resesif dinyatakan dengan menggunakan huruf kecil (misalnya warna tubuh yellow dinyatakan dengan y). Contoh penulisan notasi pada Drosophila melanogaster dengan karakteristik ujung abdomen lancip, mata berwarna coklat, panjang sayap sama dengan panjang tubuh, tubuh berwarna coklat keabu-abuan, maka notasi penulisan Drosophila melanogaster tersebut yaitu ♀ bwbw mm ++ atau ♀ bwbw mm e⁺e⁺ (Hewitt 2010: 2).
Tujuan dilakukannya praktikum pada pengamatan Drosophila melanogaster ini adalah untuk mengetahui cara untuk membedakan morfologi antara Drosophila melanogaster jantan dan betina. Selain itu, untuk mengetahui cara untuk membedakan morfologi antara Drosophila elanogaster normal dan mutan. Pada praktikum ini juga mempunyai tujuan untuk mengetahui cara menulisan notasi sifat Drosophila melanogaster.