Sepanjang abad ke-16 dan 17, orang-orang dari benua Eropa terutama Portugis, Spanyol dan Belanda memperebutkan penguasaan tanah atas rempah-rempah di Nusantara. Bermula, usai menaklukan bandar perdagangan Malaka pada 1511, bangsa Portugis yang dipimpin Francisco Serrao bertolak menuju pusat produksi rempah-rempah nusantara, Maluku. Kedatangan bangsa Portugis rupanya menarik perhatian Sultan Ternate, Abu Lais, yang kemudian menawarkan Read more…