Wisata Banten: Berburu Durian di Baduy Sambil Jelajahi Alamnya yang Indah

Baduy merupakan salah satu destinasi favorit, tidak hanya di Kabupaten Lebak, melainkan juga di Provinsi Banten.

Baduy merupakan kawasan budaya dan adat masyarakat yang menyebut dirinya sebagai “Urang Kanekes”.

Kawasan ini terdiri dari dua bagian, yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam.

Baduy Luar, merupakan kelompok yang sudah menerima modernitas dari segala aspek.

Sedangkan Baduy Dalam, adalah kelompok adat yang masih mempertahankan adat peninggalan leluhurnya.

Kawasan Baduy Luar tidak jauh dikunjungi dari parkiran di Terminal Ciboleger.

Sedangkan kawasan adat Baduy Dalam berada jauh ke dalam, menyusuri banyak perbukitan dan sungai yang masih asri.

Jarak tempuh ke perkampungan Baduy Dalam memakan waktu berjalan kaki selama kurang lebih 5 jam.

Di Baduy Dalam, Tribunners akan merasakan sendasi budaya Indonesia saat masa prasejarah dahulu.

Suasana Kampung Gajebo, di Baduy Luar tampak asri dan syahdu. Perpaduan rumah-rumah kayu, pepohonan hijau, dan sungai yang masih alami, lokasi ini cocok untuk healing, atau tempat untuk merefreshkan diri dari ingar bingar perkotaan. (Dok. Ahmad Haris)

Suasana Kampung Gajebo, di Baduy Luar tampak asri dan syahdu. Perpaduan rumah-rumah kayu, pepohonan hijau, dan sungai yang masih alami, lokasi ini cocok untuk healing, atau tempat untuk merefreshkan diri dari ingar bingar perkotaan. (Dok. Ahmad Haris)© Disediakan oleh TribunBanten.com

Situasi dan suasana penduduk di Baduy Dalam mirip dengan situsi dalam film kolosal tentang kerajaan-kerajaan di Jawa pasa masa lalu.

Jika tribunners merasa terlalu lama dan jauh jika harus ke Baduy Dalam, Tribunners bisa memilih tujuan destinasi di Kampung Gajebo, di Baduy Luar.

Kampung Gajebo relatif tidak terlalu jauh, jika bandingkan dengan Baduy Dalam.

Kampung Gajebo terletak kurang lebih 1 jam perjalanan jalan kaki, dari lokasi parkiran di Terminal Ciboleger.

Keadaan Kampung Gajebo sangat asri, dan sungainya masih jernih dan bisa digunakan untuk berenang.

Barisan rumah-rumah di perkampungan ini juga sangat Instagramable.

Terdapat jembatan bambu yang iconic, yang melintasi sungai yang jernih.

Di sebrang rumah-rumah warga di Kampung Gajebo, terdapat leuwit tempat menyimpan padi yang berbaris dan berundak-undak.

Tribunners bisa menginap di Kampung Gajebo, dengan menyewa salah satu rumah warga di sana.

Harga sewanya seikhlasnya, yaitu berkisar antara Rp150 ribu sampai Rp 500 ribu per kelompok.

Tribunners bebas mau membayar berapa, tergantung kesepakatan bersama.

Harga tersebut juga biasanya sudah termasuk untuk jasa memasak nasi dan lauk.

Kampung Baduy di Kabupaten Lebak, Banten masuk musim durian pada Agustus hingga Desember 2022. Jika mengacu pada tahun sebelumnya, kawasan Saba Budaya Baduy ramai dipadati wisatawan pada musim durian. (nurandi)

Kampung Baduy di Kabupaten Lebak, Banten masuk musim durian pada Agustus hingga Desember 2022. Jika mengacu pada tahun sebelumnya, kawasan Saba Budaya Baduy ramai dipadati wisatawan pada musim durian. (nurandi)© Disediakan oleh TribunBanten.com

Jika musim durian tiba, banyak warga Kampung Gajebo yang menjual dunian, dengan harga yang relatif murah, yaitu berkisar Rp 15-25 ribu per satu buah durian.

Tribunews bisa menyantapnya di pinggir sungai di Kampung Gajebo.

Libur akhir pekan seperti ini memang sangat tepat berburu durian di Baduy, sambil menikmati alamnya yang indah.

Jadi, sudah siap berwisata ke Suku Baduy, Lebak, Banten, Tribunners?

 

 

sumber: tribunbanten.com

Author: Gerai Kendhil

Leave a Comment